source: TheStar
Jakarta, LOGIC.co.id — Sebuah serangan terbaru di wilayah Gaza, tepatnya di kota Beit Lahiya, telah menewaskan setidaknya 55 warga Palestina pada Selasa (29/10). Jumlah korban tewas terus bertambah akibat serangan udara yang menghantam daerah pemukiman padat tersebut, yang sebagian besar dihuni oleh keluarga-keluarga dan anak-anak.
Dinas Darurat Sipil Palestina melaporkan banyak korban yang masih terjebak di bawah puing-puing bangunan yang hancur akibat gempuran. Kondisi ini membuat evakuasi dan penyelamatan semakin sulit, mengingat minimnya peralatan berat dan bantuan medis yang bisa segera dikerahkan.
Serangan ini juga menambah beban bagi sekitar 100 ribu warga Palestina di Jabalia dan Beit Lahiya yang sebelumnya sudah mengalami kesulitan akibat kekurangan pasokan makanan dan medis. Situasi semakin genting setelah layanan darurat di Gaza Utara sempat terhenti karena rentetan serangan yang terus terjadi sejak Senin (28/10).
Mayoritas korban yang tewas dilaporkan merupakan wanita dan anak-anak, yang tidak sempat menyelamatkan diri saat serangan mendadak terjadi. Kondisi ini semakin menyoroti buruknya situasi kemanusiaan di Gaza, di mana akses bantuan internasional pun sulit menjangkau wilayah terdampak.
Serangan ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat internasional yang mendesak agar konflik segera dihentikan demi keselamatan warga sipil. Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda konkret dari pihak yang berkonflik untuk mengupayakan gencatan senjata di kawasan tersebut.
Sementara itu, video dari lokasi kejadian yang tersebar di berbagai media sosial memperlihatkan situasi mengerikan, dengan asap membubung dan suara jeritan warga yang memohon pertolongan. Kejadian ini mengundang simpati dari berbagai pihak, meskipun belum ada upaya nyata yang berhasil mengatasi situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza.
Baca Juga: Iran dan Azerbaijan Gelar Latihan Militer di Tengah Ketegangan dengan Israel