Berita  

Prabowo Raih Komitmen Investasi Migas Rp 111 Triliun di London

Prabowo Raih Komitmen Investasi Migas Rp 111 Triliun di London
Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. (Foto: SinPo.id)

Jakarta, LOGIC.co.idPresiden Prabowo Subianto berhasil mendapatkan komitmen investasi senilai Rp 111 triliun dalam sektor minyak dan gas bumi (migas) saat menghadiri CEO Roundtable Forum di London, Inggris, pada Kamis (21/11/2024) waktu setempat. Salah satu komitmen utama datang dari perusahaan migas asal Inggris, British Petroleum (BP).

“Total mereka sudah komitmen investasi sebesar US$ 8,5 miliar, dengan rincian US$ 7 miliar dari BP dan US$ 1,5 miliar dari beberapa perusahaan lainnya,” ungkap Prabowo, seperti dikutip dari siaran Sekretariat Presiden, Jumat (22/11/2024).

Kepercayaan Global pada Ekonomi Indonesia

Prabowo menegaskan, keberhasilan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan dunia terhadap ekonomi Indonesia. Namun, ia mengingatkan pentingnya menjaga kepercayaan ini melalui tata kelola pemerintahan yang bersih.

“Saya kira ini cukup bagus menunjukkan kepercayaan global terhadap ekonomi Indonesia. Tentunya, pemerintah yang bersih sangat dihargai oleh para investor,” ujar Prabowo.

Baca Juga:  Tiba di Inggris, Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III dan PM Keir Starmer

Detail Investasi Proyek Tangguh UCC

CEO BP, Murray Auchincloss, dalam pertemuan tersebut, mengumumkan keputusan investasi final pada Proyek Tangguh Ubadari, CCUS, dan Compression (UCC) senilai US$ 7 miliar. Proyek ini akan menghasilkan 3 triliun kaki kubik sumber daya gas tambahan yang akan membantu memenuhi kebutuhan energi di kawasan Asia.

“Proyek ini tidak hanya menghasilkan sumber daya gas yang luar biasa, tetapi juga menjadi proyek pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi CCUS untuk memaksimalkan perolehan gas,” ungkap Murray dalam keterangan resmi, Jumat (22/11/2024).

Teknologi CCUS dan Pengembangan Infrastruktur

Proyek UCC mencakup pengembangan lapangan gas Ubadari, teknologi peningkatan perolehan gas melalui penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS), serta pengembangan fasilitas kompresi di darat. Proyek ini juga akan memanfaatkan infrastruktur yang telah ada di fasilitas Tangguh LNG, Papua Barat.

Baca Juga:  Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Guru Mulai 2025, Berikut Rinciannya

Produksi dari lapangan Ubadari dijadwalkan dimulai pada tahun 2028, dengan target sekuestrasi sekitar 15 juta ton CO2 pada fase awal, dan berpotensi lebih banyak di masa mendatang, mengingat kapasitas penyimpanan karbon di wilayah tersebut.

Proyek Strategis Nasional

Proyek Tangguh UCC telah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional oleh pemerintah Indonesia. Ini merupakan bagian dari pengembangan lanjutan Tangguh LNG, yang sebelumnya telah meningkatkan kapasitas likuifaksi menjadi 11,4 juta ton per tahun dengan tambahan train LNG ketiga yang mulai beroperasi pada 2023.

Investasi ini menunjukkan komitmen pemerintah dan mitra internasional untuk menghadirkan teknologi mutakhir demi mendukung kebutuhan energi berkelanjutan di Indonesia dan kawasan Asia.