JAKARTA, LOGIC.co.id – Harga emas global mengalami penurunan signifikan pekan ini, diikuti oleh pelemahan harga emas batangan di Indonesia. Penurunan ini dipicu berbagai faktor, termasuk hasil Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2024 yang mengejutkan pasar.
Harga Emas Sentuh Level Terendah dalam Dua Bulan
Mengutip data terkini, harga emas spot pada Jumat (15/11/2024) turun 0,1 persen ke level 2.565,49 dolar AS per ons troi, terendah sejak 12 September 2024. Sepanjang pekan ini, harga emas telah merosot lebih dari 4 persen.
Di dalam negeri, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) juga turun signifikan.
- Senin (11/11/2024): Rp 1.517.000 per gram
- Jumat (15/11/2024): Rp 1.468.000 per gram (anjlok Rp 49.000 per gram).
Harga buyback Antam juga melemah dari Rp 1.371.000 per gram pada awal pekan menjadi Rp 1.318.000 per gram di akhir pekan, atau turun Rp 53.000 per gram.
Kemenangan Trump dan Kekhawatiran Pasar
Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, penyebab utama anjloknya harga emas adalah kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS 2024, yang tidak sesuai ekspektasi pasar.
“Pasar sebelumnya memperkirakan Kamala Harris yang akan menang. Kemenangan Trump memunculkan kekhawatiran investor terhadap potensi perang dagang baru, terutama dengan China,” ujar Ibrahim kepada LOGIC.co.id, Minggu (17/11/2024).
Investor juga mencemaskan dampak kebijakan ekonomi Trump yang dapat memicu kenaikan inflasi di AS. Di sisi lain, Bank Sentral AS (The Fed) diperkirakan tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, sehingga investor mulai melepas emas dan beralih ke aset lain, termasuk cryptocurrency.
Peran Elon Musk dan Popularitas Kripto
Menariknya, kampanye Trump dalam Pilpres AS 2024 mendapat dukungan dari pengusaha teknologi Elon Musk, yang secara vokal mempromosikan cryptocurrency. Bahkan, kripto digunakan sebagai alat tukar selama kampanye Trump.
“Kondisi ini mendorong investor untuk taking profit dari emas dunia dan mengalihkan dananya ke aset kripto,” kata Ibrahim.
Dampak pada Rupiah dan Logam Mulia
Penurunan harga emas global turut memengaruhi harga emas batangan di Indonesia. Namun, pelemahan ini tidak terlalu dalam karena kurs rupiah terhadap dolar AS juga melemah.
- Jumat (15/11/2024): Rupiah ditutup pada Rp 15.874 per dolar AS, melemah 0,07 persen dari hari sebelumnya.
- Sepanjang pekan, rupiah terdepresiasi 1,29 persen dari Rp 15.672 per dolar AS pada Jumat (8/11/2024).
Ibrahim menjelaskan bahwa pelemahan rupiah menjadi faktor penghambat penurunan harga emas lebih dalam. “Logam mulia di Indonesia tidak terlalu turun karena rupiah juga melemah,” ujarnya.
Kemenangan Trump dalam Pilpres AS 2024, kekhawatiran investor terhadap perang dagang baru, dan meningkatnya popularitas cryptocurrency menjadi penyebab utama anjloknya harga emas global. Di dalam negeri, pelemahan rupiah sedikit meredam dampak penurunan tersebut.