Pengadilan India Tunda Eksekusi Kasus Kanibalisme Pria yang Memakan Ibunya Sendiri

Pengadilan India Tunda Eksekusi Kasus Kanibalisme Pria yang Memakan Ibunya Sendiri
Ilustrasi hukuman mati (Foto: LOGIC.co.id)

New Delhi, LOGIC.co.id – Pengadilan Tinggi India menunda eksekusi Sunil Rama Kuchkoravi, seorang pria yang dihukum mati karena kasus pembunuhan dan kanibalisme terhadap ibunya sendiri. Kasus ini dianggap sebagai salah satu “kasus paling langka dari yang langka” dalam sejarah hukum India.

Kronologi Kasus

Pada 28 Agustus 2017, di rumahnya di distrik Kolhapur, Maharashtra, Kuchkoravi membunuh ibunya, Yallava Kuchkoravi, yang berusia 63 tahun. Tidak hanya itu, ia juga memasak beberapa organ tubuh korban, seperti otak, hati, dan ginjal.

Tindakan mengerikan ini terungkap setelah seorang anak perempuan berusia delapan tahun dari lingkungan sekitar masuk ke rumah Kuchkoravi dan menemukan jasad korban tergeletak di genangan darah. Anak itu juga melihat pelaku dengan pakaian dan tangan berlumuran darah.

Baca Juga:  Terlibat Korupsi, Mantan Kepala Bank of China Divonis Hukuman Mati dengan Penangguhan

Berita tersebut memicu kemarahan warga desa, yang kemudian memukuli Kuchkoravi hingga petugas polisi tiba di lokasi untuk menyelamatkannya dari amukan massa.

Vonis Hukuman Mati

Pengadilan tingkat pertama pada 2021 menjatuhkan hukuman mati kepada Kuchkoravi. Keputusan ini dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi pada Oktober 2024, yang menyatakan bahwa pelaku memiliki “sindrom kanibalisme patologis” dan kecil kemungkinan untuk berubah.

“Kejahatan ini termasuk dalam kategori paling langka dari yang langka. Tidak hanya membunuh ibunya, tetapi pelaku juga memakan bagian tubuhnya,” ujar Pengadilan Tinggi dalam putusannya.

Penundaan Eksekusi oleh Mahkamah Agung

Namun, Mahkamah Agung India pada sidang 11 Desember 2024 menangguhkan sementara hukuman mati tersebut. Panel tiga hakim Mahkamah Agung, yaitu Surya Kant, Pankaj Mithal, dan Ujjal Bhuyan, meminta semua dokumen dan catatan dari pengadilan sebelumnya untuk ditinjau kembali.

Baca Juga:  Pemerintah Tegaskan Percepatan Eksekusi Mati Terpidana Narkoba

Keputusan akhir atas kasus ini akan disidangkan kembali pada 14 April 2025.

Standar “Paling Langka dari yang Langka”

India memberlakukan hukuman mati hanya dalam kasus yang memenuhi kriteria “paling langka dari yang langka.” Dalam kasus Kuchkoravi, pengadilan menilai bahwa tindakannya tidak hanya brutal tetapi juga mengungkapkan kecenderungan patologis yang ekstrem.

Respons Publik

Kasus ini memicu keprihatinan masyarakat dan diskusi tentang kondisi kesehatan mental serta pendekatan hukum terhadap kejahatan luar biasa.

Petugas Sanjay More, yang menyelamatkan Kuchkoravi dari amukan massa, mengungkapkan dalam wawancara dengan Times of India, bahwa pelaku sempat memohon agar hidupnya diampuni. Namun, tindakannya yang mengerikan membuat masyarakat dan hukum bersikap tegas.