Efek Buruk Menarik Gas Motor Matik Secara Mendadak Berisiko Rusak Komponen

Efek Buruk Menarik Gas Motor Matik Secara Mendadak, Berisiko Rusak Komponen
Ilustrasi berkendara/yamaha indonesia

LOGIC.co.id – Kebiasaan menarik gas secara tiba-tiba pada motor matik tampaknya masih dilakukan banyak pengendara, entah untuk mempercepat laju kendaraan atau sekadar ingin menunjukkan kekuatan mesin. Namun, perilaku ini sebenarnya menyimpan berbagai risiko yang dapat merugikan pengendara itu sendiri. Menurut sejumlah ahli otomotif, tarikan mendadak pada motor matik bisa mengakibatkan kerusakan serius pada komponen mesin dan menyebabkan berbagai masalah lain dalam jangka panjang.

Kerusakan Komponen Mesin yang Dapat Memperpendek Umur Motor

Salah satu efek paling serius dari kebiasaan menarik gas secara mendadak adalah kerusakan pada komponen utama mesin. Pengamat otomotif, Deni Prasetyo, menjelaskan bahwa tindakan ini memberi tekanan tinggi pada mesin dalam waktu singkat. “Mesin motor matik didesain untuk bekerja dengan tarikan yang lembut dan stabil. Saat pengendara menarik gas tiba-tiba, komponen seperti piston, ring piston, dan klep harus bekerja ekstra keras. Ini tidak hanya menyebabkan mesin cepat aus, tetapi juga dapat memperpendek umur mesin secara signifikan,” ujar Deni.

Risiko Overheating dan Dampak pada Sistem Pendinginan

Selain mempercepat keausan komponen, menarik gas secara mendadak juga dapat menyebabkan mesin cepat panas atau overheating. Deni menambahkan, panas berlebih terjadi karena mesin harus memproduksi tenaga dalam putaran tinggi yang tidak seimbang dengan sistem pendinginan mesin. “Motor yang sering ditarik gasnya secara mendadak cenderung mudah mengalami overheating, terutama saat digunakan di tengah kemacetan atau pada cuaca yang panas. Hal ini bisa merusak komponen internal mesin jika tidak segera ditangani,” tambahnya.

Sistem CVT Rentan Terkena Dampak

Efek Buruk Menarik Gas Motor Matik Secara Mendadak, Berisiko Rusak Komponen
CVT Motor Matik/speedwork.id

Motor matik menggunakan Continuously Variable Transmission (CVT), sistem transmisi yang berbeda dengan motor bebek atau sport. CVT didesain untuk memberikan tarikan halus agar motor matik bisa berakselerasi secara stabil. Namun, kebiasaan menggeber gas bisa mempercepat keausan pada belt dan roller di dalam CVT. “CVT ini sebenarnya rentan terhadap tarikan mendadak, karena komponennya bekerja lebih keras untuk menyesuaikan perubahan kecepatan yang ekstrem. Jika dibiarkan, pengguna bisa menghadapi kerusakan CVT yang membutuhkan perbaikan atau penggantian komponen dengan biaya yang tidak murah,” ujar Deni.

Efek pada Konsumsi Bahan Bakar yang Semakin Boros

Dampak lainnya adalah meningkatnya konsumsi bahan bakar. Menurut riset yang dilakukan oleh beberapa produsen motor, motor yang sering ditarik gas secara tiba-tiba cenderung lebih boros bahan bakar. Ini disebabkan karena sistem injeksi atau karburator harus menyuplai bahan bakar lebih banyak dalam waktu singkat untuk menghasilkan tenaga sesuai permintaan pengendara. “Jika Anda ingin hemat bahan bakar, sebaiknya hindari kebiasaan ini. Tidak hanya lebih ekonomis, tapi juga ramah lingkungan,” jelas Deni.

Risiko Slip pada Ban yang Membahayakan Pengendara

Selain berdampak pada mesin dan bahan bakar, perilaku menarik gas secara mendadak juga meningkatkan risiko slip atau tergelincirnya ban, terutama di jalan yang basah atau berpasir. Ketika gas ditarik mendadak, ban belakang dapat kehilangan traksi dan menjadi tidak stabil. Hal ini bisa berbahaya bagi pengendara, terutama jika terjadi di jalan yang ramai atau pada kondisi hujan. “Ban yang slip bisa menyebabkan kecelakaan yang tidak diinginkan, terutama ketika pengendara harus melakukan manuver mendadak,” tambah Deni.

Mengurangi Kenyamanan dan Stabilitas Berkendara

Banyak pengendara juga merasa bahwa menarik gas mendadak membuat motor sulit dikendalikan, terutama saat kecepatan rendah atau saat berbelok. Ahmad Syamsuri (32), seorang pengendara motor matik di Jakarta, mengaku pernah merasa motornya goyah saat menggeber gas. “Di jalan yang ramai, menarik gas tiba-tiba malah bikin saya tidak nyaman dan merasa goyah. Sekarang saya lebih berhati-hati,” ucapnya.

Solusi untuk Pengendara: Bijak dalam Menarik Gas Motor

Para ahli merekomendasikan agar pengendara menarik gas secara bertahap dan lembut. Tidak hanya lebih aman, cara ini juga membantu menjaga motor agar tetap dalam kondisi prima dan mengurangi biaya perawatan. “Sebagai pengendara, kita harus paham cara merawat motor agar bisa digunakan lebih lama tanpa masalah. Kebiasaan menarik gas perlahan bisa menjaga komponen motor agar tetap awet, hemat bahan bakar, dan mengurangi risiko kecelakaan,” tutup Deni.

Dengan memahami berbagai risiko ini, pengendara motor matik diharapkan bisa lebih bijak dalam menggunakan kendaraannya. Berkendara dengan bijak dan aman tidak hanya menjaga mesin motor tetap awet, tetapi juga menjaga keselamatan di jalan raya.