Kronologi Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines: 38 Tewas, Kesaksian Tim Medis Mengguncang

Azerbaijan Airlines
Pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan (25/12/2024). (Foto: reuters)

LOGIC.co.id – Tragedi jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, menyisakan duka mendalam. Pesawat jenis Embraer 190 yang mengangkut 67 penumpang ini mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan dari Baku, Azerbaijan menuju Grozny, Rusia, pada Rabu (25/12/2024). Berikut kronologi kejadian dan kesaksian memilukan dari tim medis di lokasi.

Kronologi Kecelakaan Azerbaijan Airlines

Kantor berita Kazakhstan, Kazinform, melaporkan bahwa pesawat mulai memasuki wilayah udara Kazakhstan pada pukul 11.02 waktu setempat. Awak pesawat sebelumnya telah melaporkan tabrakan dengan burung kepada petugas operator.

Pesawat sempat melakukan dua kali putaran di sekitar lapangan terbang Aktau sebelum akhirnya jatuh pada pukul 11.30, saat mencoba melakukan putaran ketiga. Dalam kejadian tersebut, komunikasi antara pesawat dan menara kontrol terputus pada pukul 11.28, hanya beberapa menit sebelum pesawat menghantam daratan.

Otoritas setempat mengonfirmasi bahwa pesawat jatuh sekitar tiga kilometer dari bandara, dengan puing-puing tersebar di lokasi kejadian. Kobaran api dari badan pesawat berhasil dipadamkan pada pukul 12.05.

“Tim penyelamat Kazakhstan segera dikerahkan ke lokasi kecelakaan untuk menyelamatkan korban yang selamat dari puing-puing,” tulis Kazinform.

Korban dan Penanganan Medis

Kecelakaan ini mengakibatkan 38 orang meninggal dunia dan 29 lainnya selamat, termasuk dua anak-anak. Dari kru pesawat, tiga orang berhasil selamat, sementara dua lainnya tewas.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Kazakhstan, sebanyak 27 korban luka dibawa ke Rumah Sakit Regional Mangystau. Sebelas di antaranya dalam kondisi serius dan dirawat di ruang intensif, termasuk dua anak berusia 11 dan 16 tahun yang memerlukan operasi darurat.

Identitas para korban berasal dari berbagai negara:

  • 42 orang: Warga negara Azerbaijan
  • 16 orang: Warga negara Rusia
  • 6 orang: Warga negara Kazakhstan
  • 3 orang: Warga negara Kirgistan

Upaya penyelidikan terus dilakukan untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan ini. Dugaan awal mengarah pada tabrakan dengan burung, tetapi teori lain menyebutkan kemungkinan ledakan tangki oksigen di dalam pesawat.

Kesaksian Tim Medis: “Tangis dan Harapan di Tengah Dingin”

Seorang sukarelawan bernama Elmira, yang turut membantu proses evakuasi, memberikan kesaksian yang menggugah hati. Elmira menggambarkan situasi di lokasi kejadian sebagai penuh duka dan perjuangan.

“Bagian depan pesawat terbakar. Banyak penumpang berdarah dan menangis meminta pertolongan,” ujar Elmira.

Ia juga bercerita tentang seorang gadis kecil yang dengan tangis memohon agar ibunya diselamatkan.

“Seorang gadis kecil keluar. Ia menatap saya dan berkata, ‘Selamatkan ibuku, ibuku masih di sana.’ Ia menangis dan memohon, ‘Tolong selamatkan dia, selamatkan dia,’” ungkap Elmira dengan penuh emosi.

Karena cuaca dingin ekstrem, para sukarelawan membawa korban ke dalam bus agar tetap hangat sebelum ambulans tiba.

“Di luar sangat dingin. Sebagian besar penumpang tidak mengenakan jaket, hanya pakaian hangat tipis. Kami menjaga mereka tetap hangat di dalam bus,” tambah Elmira.

Tindakan Lanjutan dan Hari Berkabung Nasional

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, yang sebelumnya dijadwalkan menghadiri KTT CIS di Saint Petersburg, langsung kembali ke Baku untuk mengoordinasikan tanggapan terhadap tragedi ini. Sebagai bentuk penghormatan, Azerbaijan menetapkan Kamis, 26 Desember, sebagai hari berkabung nasional.

Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, memerintahkan penyelidikan penuh atas kecelakaan ini. Sebuah komisi khusus telah dibentuk untuk mengawasi proses investigasi, sementara tenaga medis dan spesialis trauma dikirim ke Aktau untuk membantu para korban.

Menurut data terbaru, sebanyak 490 personel, 97 unit alat berat, dua pesawat, dan 10 anjing pelacak dikerahkan dalam operasi penyelamatan dan pemulihan.