Berita  

Dua Polisi Dikepung Mahasiswa dalam Aksi Tolak PPN 12 Persen di Jakarta

Mahasiswa demo tolak ppn 12 persen
Mahasiswa demo tolak ppn 12 persen di depan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (26/12/2024). (Foto: LOGIC.co.id)

Jakarta, LOGIC.co.id – Ketegangan sempat terjadi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat, saat dua anggota polisi dikepung oleh massa mahasiswa dari aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI). Insiden ini terjadi pada Jumat (27/12/2024) sekitar pukul 18.17 WIB, saat aksi penolakan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen berlangsung.

Menurut saksi di lokasi, kericuhan bermula ketika polisi diduga mencoba mengambil kunci mobil komando yang digunakan oleh mahasiswa. Upaya tersebut memicu reaksi dari para demonstran yang kemudian mengepung dua anggota polisi di lokasi.

Polisi Berpakaian Sipil Jadi Sorotan

Salah satu anggota polisi yang terlibat adalah Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus. Saat kejadian, ia mengenakan kemeja batik hitam bercorak putih dan tidak mengenakan seragam resmi. Ia ditemani oleh seorang anggota lain yang mengenakan kemeja putih kotak-kotak. Keduanya juga terlihat membawa handy talkie (HT).

Baca Juga:  Rencana Kenaikan PPN 12% 2025 Picu Kekhawatiran di Berbagai Sektor

“Polisi ada tindakan represif, mau mengambil kunci mobil komando. Ini bukan hanya menindas masyarakat, tapi mobil komando kita mau diambil juga,” ujar D, salah satu mahasiswa peserta aksi.

Mahasiswa yang berada di lokasi menggambarkan salah satu petugas sebagai “bapak-bapak berbaju batik” dengan ciri kepala botak dan membawa dua HT.

Kapolres Jelaskan Situasi

Setelah situasi mulai terkendali, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Chondro, memberikan pernyataan kepada awak media. Ia menyebut insiden tersebut sebagai dinamika di lapangan yang terjadi selama pengamanan aksi.

“Semua petugas siap melayani sejak sore hari. Namun, dinamika seperti tadi memang bisa terjadi. Kami memastikan bahwa tidak ada penangkapan terhadap massa,” jelas Susatyo di depan Monumen Nasional, Jumat malam.

Baca Juga:  Daftar Negara Tanpa PPN: Surga Bebas Pajak di Dunia

Mahasiswa Nyatakan Penolakan Kenaikan PPN

Dalam aksi tersebut, mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI menyatakan penolakan terhadap rencana pemerintah menaikkan tarif PPN menjadi 12 persen. Para demonstran mengenakan almamater kampus masing-masing dan membawa bendera organisasi, termasuk dari BEM UNJ, KBM STEI SEBI, dan Politeknik Negeri Media Kreatif.

Massa juga menyuarakan aspirasi mereka melalui lagu-lagu perjuangan seperti “Buruh Tani” dan berbagai poster yang penuh kritik. Salah satu poster menarik perhatian dengan tulisan: “Utangmu urusanmu. Utang negara ya urusanmu,” lengkap dengan gambar siluet menyerupai Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Aksi ini menjadi pengingat bahwa kenaikan pajak masih menjadi isu sensitif di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Protes mahasiswa menunjukkan bahwa suara mereka masih relevan dalam pengambilan kebijakan pemerintah.