Banjir Spanyol Tewaskan 230 Orang, 100.000 Warga Gelar Demonstrasi di Valencia

Evakuasi Massal di Spanyol! Kota hanyut setelah banjir besar di Valencia, jembatan runtuh (Tangkapan Layar YT @wildweatherus)

VALENCIA, LOGIC.co.id – Sekitar 100.000 warga di Valencia, Spanyol, berkumpul untuk berdemonstrasi pada Sabtu (30/11/2024), memprotes lambatnya respons pemerintah terhadap banjir dahsyat yang menewaskan 230 orang. Tragedi ini menjadi bencana terburuk di Spanyol dalam satu generasi, terjadi pada 29 Oktober 2024.

Demonstrasi besar ini mencerminkan kekecewaan publik terhadap pemerintah pusat dan daerah, yang dianggap gagal memberikan peringatan dini dan respons memadai terhadap bencana yang menghancurkan ribuan rumah, toko, serta kendaraan.

Protes Memuncak, Tuntut Pertanggungjawaban Pemerintah

Para demonstran menyerukan agar Ketua Pemerintahan Valencia, Carlos Mazon, mengundurkan diri atau menghadapi konsekuensi hukum. Mereka menuduh Mazon gagal mengambil langkah cepat untuk mencegah dampak buruk dari banjir tersebut.

“Apa yang salah? Ketidakmampuan. Itulah alasan kami ada di sini. Banyak orang tidak kompeten yang masih digaji,” ujar Raquel Ferrandis, seorang guru berusia 55 tahun dari Paiporta—wilayah yang terkena dampak terparah. Raquel membawa spanduk mengenang ibu temannya yang menjadi korban banjir.

Peringatan melalui ponsel, yang diharapkan bisa menyelamatkan banyak nyawa, baru diterima oleh beberapa warga setelah air banjir sudah menggenangi jalan. Bahkan, beberapa kotamadya harus menunggu bantuan negara selama berhari-hari, mengandalkan relawan untuk mendapatkan makanan, air bersih, dan alat kebersihan.

Kritik Terhadap Pemerintah Daerah dan Pusat

Pemerintah pusat Spanyol di bawah Perdana Menteri Pedro Sanchez juga tidak luput dari kritik. Warga menuduh pemerintah pusat gagal mengambil tindakan tegas untuk mendukung wilayah yang terdampak. Meskipun penanggulangan bencana menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, pemerintah pusat memiliki wewenang untuk memberikan bantuan langsung atau bahkan mengambil alih kendali dalam situasi darurat tertentu.

“Kalau masyarakat sudah diperingatkan sejak dini, kalau mereka punya sarana yang seharusnya dimiliki, tragedi ini tidak akan terjadi,” tegas Juan Carlos Ribes, salah satu demonstran yang datang dari kota kecil sekitar 50 kilometer dari Valencia.

Para demonstran mengecam lambannya pemerintah daerah dalam mengeluarkan peringatan. Peringatan resmi baru diumumkan 12 jam setelah badan meteorologi Spanyol menetapkan status siaga tertinggi untuk hujan deras dan potensi banjir.

Latar Belakang Bencana

Banjir besar yang melanda Spanyol pada 29 Oktober 2024 menyebabkan kerusakan parah di berbagai wilayah, terutama di Valencia. Ribuan rumah hanyut, toko-toko rusak, dan kendaraan terendam air. Tragedi ini menyoroti kurangnya kesiapan infrastruktur Spanyol dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin ekstrem.

Kemarahan warga Valencia merupakan cerminan dari ketidakpuasan luas terhadap pemerintah dalam mengantisipasi dan menangani bencana.

Tuntutan Warga

Para demonstran meminta pemerintah memberikan penjelasan dan jaminan untuk memperbaiki sistem penanggulangan bencana. Mereka juga menuntut investigasi menyeluruh atas lambannya respons pemerintah yang dianggap berkontribusi pada tingginya jumlah korban jiwa.

Spanyol kini menghadapi tekanan besar untuk meningkatkan sistem peringatan dini dan memperbaiki infrastruktur agar siap menghadapi ancaman bencana di masa depan.