Berita  

Pemerintah Upayakan Pemulangan Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terbesar di Inggris

Reynhard Sinaga
Reynhard Sinaga (Foto: LOGIC.co.id)

Jakarta, LOGIC.co.id – Pemerintah Indonesia tengah mengupayakan pemulangan Reynhard Sinaga, terpidana kasus pemerkosaan terbesar dalam sejarah hukum Inggris, yang saat ini menjalani hukuman seumur hidup di Negeri Ratu Elizabeth.

Upaya ini dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kemenko Kumham Imipas) melalui negosiasi dengan pemerintah Inggris.

Staf Khusus Bidang Hubungan Internasional Kemenko Kumham Imipas, Ahmad Usmarwi, menegaskan bahwa pemerintah akan berusaha semaksimal mungkin untuk memulangkan Reynhard agar dapat menjalani hukuman di Indonesia.

“Kami akan sekuat tenaga untuk mengembalikan yang bersangkutan,” ujar Usmarwi dalam keterangannya, Selasa (4/2/2025).

Alasan Pemerintah Indonesia Ingin Pulangkan Reynhard Sinaga

Dalam waktu dekat, pemerintah akan menggelar negosiasi dengan Kedutaan Besar Inggris guna membahas skema pemulangan.

“Mudah-mudahan kita bisa mengembalikan,” tambahnya.

Usmarwi menjelaskan bahwa koordinasi dengan otoritas Inggris masih berlangsung untuk merancang mekanisme repatriasi Reynhard. Selain itu, permintaan dari pihak keluarga juga menjadi faktor pendorong dalam upaya ini.

“Permintaan dari orang tua itulah yang memperkuat kita untuk melakukan repatriasi,” ucapnya.

Namun, ia menegaskan bahwa proses ini berbeda dengan pemulangan narapidana dari negara lain seperti Australia, Filipina, dan Prancis.

“Yang kita inginkan adalah pertukaran narapidana, bukan sekadar pemulangan biasa,” katanya.

Kasus Reynhard Sinaga: Predator Seksual Terbesar dalam Sejarah Inggris

Reynhard Sinaga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh Pengadilan Manchester pada 2020 setelah dinyatakan bersalah atas 159 pelanggaran seksual, termasuk pemerkosaan terhadap 136 pria di Inggris antara tahun 2015 hingga 2017.

Dikenal sebagai predator seksual paling kejam dalam sejarah hukum Inggris, Reynhard kini mendekam di Penjara HMP Wakefield, Yorkshire, sebuah lembaga pemasyarakatan dengan tingkat keamanan maksimum yang menampung sekitar 800 narapidana dengan kejahatan berat.

Baru-baru ini, ia dikabarkan menjadi target serangan sesama narapidana akibat kejahatan yang dilakukannya. Seperti dilaporkan BBC pada Minggu (15/12/2024), Reynhard mengalami luka serius dalam insiden kekerasan di dalam penjara.

“Reynhard sombong dan dibenci secara universal. Ia menjadi target utama di penjara karena kejahatannya yang mengerikan,” ujar seorang sumber kepada wartawan.

Serangan tersebut berhasil dihentikan oleh petugas penjara sebelum kondisinya semakin memburuk.

Latar Belakang Reynhard Sinaga

Reynhard Sinaga lahir di Jambi pada 19 Februari 1983. Ia menyelesaikan pendidikan S-1 di Universitas Indonesia pada 2006 sebelum melanjutkan studi ke Inggris.

Ia memperoleh gelar S-2 dari Universitas Manchester dalam bidang tata kota pada 2009 dan sosiologi pada 2011. Reynhard juga sempat mengambil program S-3 di Universitas Leeds dalam bidang geografi manusia, tetapi tidak menyelesaikannya.

Kasusnya terungkap pada Juni 2017 ketika salah satu korban yang diserangnya tersadar dan berhasil melawan. Polisi kemudian menemukan ratusan rekaman video yang membuktikan aksi bejatnya terhadap pria dalam kondisi tak sadar.

Hingga kini, kasus Reynhard Sinaga tetap menjadi salah satu skandal kejahatan seksual terbesar dalam sejarah Inggris. Pemerintah Indonesia terus mengupayakan pemulangannya melalui jalur diplomasi dan perjanjian pertukaran narapidana dengan Inggris.

 

Simak Breaking News nasional dan internasional pilihan terbaik langsung di ponselmu. Ikuti WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029Vb4FeCF0QeapYGGs0y0r