Berita  

Kasus Gondongan di Demak Melonjak, 1.200 Anak Terinfeksi dalam Tiga Bulan

Gondongan di demak
Putra Zaskia Mecca alami penyakit gondong (IG: @zaskiadyamecca / Edit: LOGIC.co.id)

Demak, LOGIC.co.id – Kasus gondongan atau epidemic parotitis di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mengalami lonjakan signifikan dalam tiga bulan terakhir. Sebanyak 1.200 anak terinfeksi, mayoritas adalah siswa sekolah dasar (SD). Gejala yang dialami meliputi pembengkakan pada bagian pipi belakang atau leher bawah telinga, disertai demam.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, Ali Maimun, peningkatan ini diduga dipicu oleh penularan virus melalui percikan ludah, misalnya saat bersin, serta daya tahan tubuh anak-anak yang masih rentan terhadap infeksi.

“Jumlahnya mencapai 1.200 kasus yang tercatat di 27 puskesmas. Virus ini sangat mudah menular melalui percikan ludah,” ujar Ali saat ditemui di kantornya, Rabu (20/11/2024).

Gejala Gondongan dan Langkah Penanganan

Ali memaparkan bahwa gejala utama gondongan meliputi:

  • Pembengkakan di bawah telinga yang terasa nyeri saat ditekan.
  • Demam tinggi, pusing, hingga mual atau muntah.
  • Nyeri saat menelan makanan atau minuman.

“Gejalanya memang diawali dengan panas tinggi, lalu diikuti pembesaran kelenjar parotis yang terasa nyeri. Kadang juga disertai mual,” jelasnya.

Meski terjadi peningkatan kasus, Ali memastikan bahwa gondongan bukanlah penyakit mematikan. Penyakit ini termasuk ringan dan dapat sembuh secara alami tanpa menyebabkan kematian.

“Ini penyakit ringan, tidak ada laporan kematian. Gondongan disebabkan oleh virus, jadi bisa sembuh sendiri dengan perawatan sederhana,” tegasnya.

Upaya Pengendalian dan Pencegahan

Dinas Kesehatan Kabupaten Demak telah mengambil langkah aktif untuk mengendalikan penyebaran virus. Screening dilakukan di berbagai sekolah untuk mendeteksi siswa yang terinfeksi.

“Kalau ada anak yang terkena gondongan, kami memberikan masker dan obat untuk menurunkan demam serta mengurangi rasa sakit. Namun, obat-obatan ini tidak bisa membunuh virusnya,” terang Ali.

Sebagai bagian dari pencegahan, anak-anak yang terinfeksi diwajibkan beristirahat di rumah selama lima hingga tujuh hari. Tujuannya adalah mengurangi risiko penularan ke teman sebaya.

“Anak-anak harus istirahat di rumah, diberi makan yang bergizi, dan tidak berinteraksi dengan teman sampai benar-benar sembuh,” tambahnya.

Masyarakat juga diimbau untuk menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan secara rutin dan menggunakan masker, guna mengurangi risiko penyebaran virus.

Meskipun peningkatan kasus gondongan di Demak cukup mengkhawatirkan, penyakit ini dapat diatasi dengan perawatan sederhana. Orang tua diharapkan lebih waspada terhadap gejala pada anak dan segera membawa mereka ke fasilitas kesehatan jika diperlukan. Dengan langkah pencegahan dan penanganan yang tepat, penyebaran gondongan dapat diminimalisir.