Berita  

Gunung Semeru Kembali Erupsi: Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Ilustrasi Erupsi Gunung

Lumajang, LOGIC.co.id – 24 November 2024, Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Sabtu pagi, Semeru tercatat mengalami dua kali erupsi yang disertai dengan kolom abu setinggi 700 meter di atas puncak. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah memperingatkan masyarakat di sekitar kawasan rawan bencana (KRB) untuk meningkatkan kewaspadaan.

Aktivitas Vulkanik Terkini

Gunung Semeru saat ini berada pada status Siaga (Level 3), mengindikasikan potensi erupsi susulan yang lebih besar. Laporan PVMBG menyebutkan bahwa erupsi ini terjadi akibat tekanan gas yang terus meningkat di dalam kawah. Selain lontaran abu vulkanik, hujan abu ringan dilaporkan mencapai beberapa desa di Lumajang, mengganggu aktivitas warga​

Dampak terhadap Masyarakat

Warga desa-desa sekitar seperti Supiturang dan Oro-Oro Ombo diminta menghindari zona bahaya sejauh 5 km dari kawah, terutama di aliran Sungai Besuk Kobokan yang sering menjadi jalur luncuran awan panas. Hingga kini, tidak ada laporan korban jiwa, namun beberapa keluarga dilaporkan telah mengungsi ke tempat yang lebih aman

Upaya Mitigasi

Pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang telah mendirikan posko pengungsian darurat dan membagikan masker untuk melindungi warga dari paparan abu vulkanik. Sementara itu, akses ke kawasan wisata sekitar Gunung Semeru ditutup total untuk mencegah risiko kecelakaan.

Pentingnya Edukasi dan Kesiapsiagaan

Erupsi ini menjadi pengingat bagi masyarakat di sekitar gunung berapi aktif untuk selalu siap menghadapi potensi bencana. Pihak berwenang menekankan pentingnya mengikuti arahan evakuasi dan memperbarui informasi dari sumber resmi seperti PVMBG dan BMKG.

Imbauan kepada Wisatawan dan Pendaki

Bagi wisatawan dan pendaki, pendakian ke Gunung Semeru ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut. Jalur pendakian ke puncak Mahameru tidak hanya berbahaya, tetapi juga berpotensi terjebak dalam aliran awan panas atau material longsor.

Dengan kondisi yang terus berubah, semua pihak diimbau untuk tetap siaga dan mendukung upaya mitigasi bencana. Erupsi Semeru ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keselamatan dan kesiapsiagaan menghadapi aktivitas alam yang tidak terduga