Berita  

Ekonomi Sulit, Belanja Harian dan Barang Elektronik Meningkat Tajam

Ilustrasi Toko Elektronik (Foto: trenasia.com)

Jakarta, LOGIC.co.id – Dalam dua tahun terakhir, konsumsi kebutuhan sehari-hari kelompok masyarakat bawah (lower-income group) menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan laporan terbaru Mandiri Institute berjudul Perkembangan Belanja Masyarakat Terkini (November 2024), proporsi pengeluaran untuk kebutuhan harian melonjak hingga 2,7 kali lipat.

Pada Januari 2023, proporsi belanja kebutuhan sehari-hari tercatat sebesar 11,9%. Namun, angka ini meroket menjadi 32% pada November 2024, yang berarti hampir sepertiga total pengeluaran masyarakat dalam kelompok ini dialokasikan untuk kebutuhan dasar.

Penurunan Belanja Restoran, Lonjakan Belanja Elektronik

Di sisi lain, proporsi pengeluaran untuk restoran justru mengalami penurunan, dari 23,3% pada Januari 2023 menjadi hanya 14,7% di November 2024. Tren ini menggambarkan penyesuaian prioritas dalam pengeluaran masyarakat yang lebih berfokus pada kebutuhan pokok dibandingkan gaya hidup.

Menariknya, belanja barang elektronik justru melonjak drastis. Dari hanya 3,1% pada awal 2023, proporsi belanja elektronik meningkat hingga 12,1% pada November 2024, setara dengan kenaikan 3,9 kali lipat. Fenomena ini didorong oleh berbagai program promosi diskon yang menarik perhatian masyarakat.

Belanja untuk Hobi dan Hiburan Juga Naik

Selain kebutuhan harian dan elektronik, pengeluaran untuk kebutuhan sport, hobi, dan hiburan juga menunjukkan peningkatan. Proporsinya naik dari 3,2% pada Januari 2023 menjadi 10,1% di November 2024.

Fenomena ini menunjukkan bahwa meski ekonomi sedang sulit, masyarakat tetap berusaha mencari cara untuk memenuhi kebutuhan dasar sekaligus menikmati hiburan.

Pergeseran Pola Konsumsi

Laporan ini menggambarkan pergeseran pola konsumsi masyarakat, terutama kelompok bawah, yang mulai memprioritaskan belanja kebutuhan dasar sembari memanfaatkan promosi untuk mendapatkan barang dengan harga lebih ekonomis. Hal ini juga mencerminkan adaptasi masyarakat dalam menghadapi tekanan ekonomi yang semakin berat.

Ke depannya, sektor ritel diharapkan dapat terus menyediakan program yang relevan untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama dalam kategori kebutuhan pokok dan barang rumah tangga.