Berita  

Banjir Bandang di Bima Ratusan Warga Masih Terjebak

Banjir bandang Bima
Banjir bandang Bima. (Foto: LOGIC.co.id)

Bima, LOGIC.co.id – Banjir bandang yang melanda Desa Soro dan Sumi, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin (23/12/2024), membuat ratusan warga terjebak di rumah mereka. Hingga malam, air yang merendam permukiman mencapai ketinggian satu meter.

Kepala Pelaksana BPBD Bima, Isyrah, mengungkapkan bahwa evakuasi sedang berlangsung menggunakan perahu karet. “Saat ini kami sedang mempersiapkan evakuasi korban di Desa Soro,” jelasnya. Menurut Isyrah, sebagian besar korban yang terjebak adalah lanjut usia (lansia), yang mengalami kesulitan keluar dari rumah karena air sudah mengepung sejak pukul 16.00 WITA.

Evakuasi dan Bantuan Darurat

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Pos SAR Bima, TNI, dan Polri telah dikerahkan ke lokasi bencana. Selain fokus pada evakuasi warga yang masih terjebak, bantuan makanan siap saji juga mulai disalurkan ke pengungsian sementara.

Baca Juga:  BMKG: Awas! Sukabumi Masih Bisa Terancam Banjir Bandang dan Longsor

“Iya, ada lansia juga yang terjebak. Kami terus berupaya mengevakuasi mereka,” tambah Isyrah. Ketinggian air yang mencapai dada orang dewasa di beberapa titik menyulitkan proses evakuasi, namun upaya tetap dilakukan tanpa henti.

Ratusan Rumah Terendam

Data sementara mencatat sekitar 600 Kepala Keluarga (KK) di Desa Soro terdampak banjir ini. “Di Desa Soro saja, ada 600 KK terdampak,” ujar Isyrah. Sementara itu, jumlah warga terdampak di Desa Sumi masih dalam pendataan karena petugas sibuk membantu evakuasi warga serta menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan.

Baca Juga:  BMKG: Awas! Sukabumi Masih Bisa Terancam Banjir Bandang dan Longsor

Bencana ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 15.00 WITA. Hanya dalam waktu satu jam, luapan air mulai memasuki permukiman warga. “Banjir mulai naik ke permukiman warga sekitar pukul 16.00 WITA,” ungkap Isyrah.

Penanganan Jangka Panjang

Banjir bandang yang sering terjadi di wilayah ini menunjukkan perlunya upaya pencegahan jangka panjang. Rehabilitasi lingkungan, perbaikan sistem drainase, dan edukasi mitigasi bencana menjadi hal penting untuk mengurangi risiko di masa mendatang.

Sementara itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. Tim BPBD bersama pihak terkait akan terus memantau situasi dan memastikan bantuan cepat tersalurkan kepada korban terdampak.