Fakta DeepSeek, AI China Cerdas Pesaing ChatGPT

deepseek vs chatgpt
DeepSeek vs ChatGPT (Foto: LOGIC.co.id)

LOGIC.co.idDeepSeek menjadi buah bibir beberapa waktu belakangan ini karena mampu menjadi lawan sepadan atas dominasi teknologi Artificial Intelligence (AS). DeepSeek secara format sebenarnya tak jauh berbeda dengan chatbot AI lainnya.

Model AI buatan perusahaan China itu mirip dengan ChatGPT dari OpenAI, Gemini dari Google, atau Claude dari Anthropic. DeepSeek juga mampu buat menjawab dan menanggapi berbagai perintah pengguna.

Meski formatnya sama, AI China DeepSeek punya pengembangan yang lebih efisien dibanding model-model AI lain yang selama ini didominasi oleh perusahaan Amerika Serikat (AS) seperti ChatGPT. Tak hanya itu, lewat model yang terbaru, DeepSeek bisa menjadi AI yang lebih cerdas dibanding ChatGPT. Dengan kondisi ini, DeepSeek dapat mengancam dominasi model-model AI asal AS.

Ada sejumlah fakta menarik seputar DeepSeek yang bisa menjadi pesaing ChatGPT. Jika tertarik lebih lanjut, berikut KompasTekno rangkumkan fakta-fakta seputar DeepSeek yang mampu mengungguli model-model AI buatan perusahaan AS.

Fakta-fakta seputar AI China DeepSeek:

1. Bikin saham perusahaan teknologi AS anjlok

DeepSeek seakan menjadi alarm bagi AS bahwa dominasinya tidak akan bertahan lama. Kehadiran model AI terbaru DeepSek pada 20 Januari lalu telah mempengaruhi pasar saham, khususnya saham-saham perusahaan teknologi AS. Pada Senin kemarin (27/1/2025), saham-saham perusahaan teknologi AS anjlok. Saham Nvidia (NVDA), pemasok chip AI terkemuka, turun hampir 17 persen dan kehilangan nilai pasar sebesar 588,8 miliar dollar AS. Sejauh ini, angka tersebut merupakan kehilangan nilai pasar tertinggi yang pernah terjadi pada suatu saham dalam satu hari.

2. 10 kali lipat lebih murah dibanding ChatGPT

Pengembangan DeepSeek bisa berjalan dengan waktu dan biaya yang lebih efisien dibanding salah satu model AI yang sudah sangat populer, yaitu GPT-4 yang digunakan di ChatGPT buatan OpenAI. Biayanya bisa 10 kali lipat lebih murah dibanding ChatGPT. DeepSeek-R1 dilatih dalam waktu sekitar dua bulan dengan biaya sekitar 6 juta dollar AS (sekitar Rp 97 milliar). Sementara itu, pengembangan GPT-4 membutuhkan biaya 63 juta dollar AS (sekitar Rp 1 triliun) dalam waktu beberapa bulan hingga satu tahun.

Baca Juga:  ChatGPT: Asisten Virtual Cerdas dari OpenAI

3. Unggul di sejumlah platform benchmark

Dengan biaya yang lebih efisien, kemampuan DeepSeek ternyata sangat memukau. Model AI China DeepSeek diklaim dapat mengungguli kemampuan model-model AI lain, seperti Claude dari Atrophic, Llama dari Meta, dan GPT dari Open AI, di beberapa benchmark.

4. Dua model AI DeepSeek

Sejak didirikan pada 2023, DeepSeek sudah mengembangkan beberapa model AI yang juga diberi nama “DeepSeek”. Dua model AI terbaru yang dibuat DeepSeek adalah DeepSeek V3 dan DeepSeek R-1.

5. DeepSeek dibuat open source

Meski mampu membuat model AI yang mengungguli model-model AI lain yang sudah populer, DeepSeek tidak “pelit”. Pasalnya, pengembangan DeepSeek R-1 sepenuhnya bersifat open source. Model pengembangan ini sangat jauh berbeda dengan ChatGPT yang dibuat tertutup alias close source. Dengan dibuat open source, kode DeepSeek R-1 bebas digunakan dan dikembangkan oleh siapa saja.

6. Pakai Nvidia H800

Biaya pengembangan yang lebih murah bisa terjadi karena DeepSeek dilatih menggunakan chip AI atau GPU yang lebih murah, Nvidia H800. Sementara itu, GPT-4o dikembangkan menggunakan chipset Nvidia H100 dengan harga dan spesifikasi yang lebih tinggi.

7. Lahir di tengah pembatasan ekspor chip AI dari AS

DeepSeek lahir di tengah pembatasan ekspor chip AI yang dibuat oleh Amerika Serikat. Sebagai informasi, industri AI saat ini didominasi AS dengan produsen chip AI kebanyakan berasal dari perusahaan AS seperti Nvidia.

8. Membuat pasar skeptis atas kemampuan teknologi AS

Analis investasi di lembaga keuangan Truist, Keith Lerner mengatakan, akibat adanya DeepSeek, pasar saat ini tengah mempertanyakan kemampuan perusahaan-perusahaan AS dalam industri teknologi AI, yang selama ini selalu diunggulkan.

9. Memanfaatkan talenta dalam negeri

Pengembangan DeepSeek sepenuhnya memanfaatkan talenta muda dalam negeri. Wenfeng mengatakan, inovasi AI tidak harus mempekerjakan talenta yang memiliki kemampuan sangat bagus di bidang AI dari luar China.

Baca Juga:  Survei: 37 Persen Pengusaha Lebih Suka Pekerjakan AI Dibanding Gen Z

10. Menyalip ChatGPT di App Store

DeepSeek tersedia dalam berbagai format, termasuk format aplikasi mobile. Pada Senin (26/1/2025), aplikasi DeepSeek untuk HP berhasil menjadi aplikasi gratis teratas Apple App Store di 111 negara.

11. Membuat investor kripto jual aset berjamaah

Selain pasar saham, kehadiran DeepSeek juga mempengaruhi pasar kripto. Pada Senin (27/1/2025), harga kripto Bitcoin sempat turun 7 persen menjadi di bawah 98.000 dollar AS (sekitar Rp 1,58 miliar) per keping.

12. DeepSeek dibuat oleh Liang Wenfeng

DeepSeek didirikan oleh High Flyer, sebuah hedge fund di China, dan dikepalai oleh Liang Wenfeng. Sebagai informasi. Liang Wenfeng lahir pada tahun 1985 di Zhanjiang, Provinsi Guangdong, China.

13. Lebih hemat sumber daya dan efektif

DeepSeek mengadopsi pendekatan teknologi inovatif untuk memastikan efisiensi dan performa tinggi dalam model AI mereka. DeepSeek dikembangkan dengan metode Mixture-of-Experts (MoE) dan Chain of Thought (CoT).

14. Masih berusia muda

Sebagai pengembang model AI, DeepSeek ternyata masih berusia sangat muda. Usianya baru sekitar dua tahun. DeepSeek merupakan startup AI yang bermarkas di Hangzhou, Zhejiang, China, yang didirikan pada 2023.

15. Kehadiran DeepSeek membuat AS waspada

Kehadiran dan keramaian soal model AI China DeepSeek telah membuat pemerintah AS waspada. Dikutip dari Gizmochina, pemerintah AS dilaporkan sudah memperhatikan dampak yang mengganggu dari DeepSeek.

16. Membuat AS waspada

Kehadiran dan keramaian soal model AI China DeepSeek telah membuat pemerintah AS waspada. Dikutip dari Gizmochina, pemerintah AS dilaporkan sudah memperhatikan dampak yang mengganggu dari DeepSeek.

17. Lahir di tengah pembatasan ekspor chip AI dari AS

DeepSeek lahir di tengah pembatasan ekspor chip AI yang dibuat oleh Amerika Serikat. Sebagai informasi, industri AI saat ini didominasi AS dengan produsen chip AI kebanyakan berasal dari perusahaan AS seperti Nvidia.

 

Simak Breaking News nasional dan internasional pilihan terbaik langsung di ponselmu. Ikuti WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029Vb4FeCF0QeapYGGs0y0r