Berita  

BMKG: Curah Hujan di Bandung Masuk Skala Ekstrem, Warga Diminta Waspada

bandung banjir
Banjir di Jalan Pasteur, Bandung (Foto: IG @bang_koboi)

Bandung, LOGIC.co.id – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyoroti bencana banjir besar yang melanda Kota Bandung, menyebutnya sebagai salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Namun, ia menyayangkan masih banyak warga yang menganggap banjir ini sebagai kejadian biasa.

“Saudara-saudara kita di sini bilang, ini biasa. Tapi banjir tahun ini adalah yang terbesar dan seharusnya tidak boleh terjadi,” ujar Bey saat meninjau lokasi terdampak banjir di Jalan Arjuna, RT 02/RW 05, Sabtu (25/1/2025).

Banjir tersebut disebabkan oleh luapan Sungai Citepus setelah hujan deras mengguyur kawasan hulu di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Jumat (24/1/2025). Akibatnya, puluhan rumah warga terendam, bahkan salah satu rumah mengalami kerusakan berat dengan tembok belakang yang jebol sepanjang dua meter.

Langkah Konkret untuk Pencegahan Banjir

Bey Machmudin menegaskan perlunya langkah konkret untuk memperbaiki tata kelola sungai dan mencegah bencana serupa di masa mendatang.

“Bukan hanya Bandung, Sukabumi juga menghadapi masalah yang sama. Kita perlu kebijakan terpadu yang melibatkan semua pihak,” tegas Bey.

Baca Juga:  BMKG: Awas! Sukabumi Masih Bisa Terancam Banjir Bandang dan Longsor

Pihak pemerintah daerah saat ini tengah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencari solusi jangka panjang dalam mengatasi banjir di wilayah tersebut.

BMKG: Curah Hujan Ekstrem di Bandung

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa hujan yang mengguyur Bandung pada Jumat sore hingga malam hari masuk dalam kategori ekstrem, dengan intensitas mencapai 67,8 mm/jam berdasarkan pengamatan di Stasiun AWS Bandung.

Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, mengungkapkan bahwa dari hasil citra satelit dan radar, terdeteksi pertumbuhan awan konvektif sejak pukul 11.21 WIB. Pada sore hari, awan tersebut semakin berkembang hingga menutupi sebagian besar wilayah Bandung, menyebabkan hujan deras hingga malam hari.

“Reflektivitas radar mencapai 45 dbz pada pukul 16.05 hingga 17.05 WIB, yang menunjukkan adanya aktivitas awan cumulonimbus yang menyebabkan hujan berintensitas tinggi,” jelas Ayu, sapaan akrab Teguh Rahayu, dalam keterangan resminya, Sabtu (25/1/2025).

Hujan mulai mereda sekitar pukul 21.45 WIB, namun BMKG tetap mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti banjir, longsor, dan angin kencang.

Baca Juga:  Angin Kencang di Bandung, BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem

Imbauan BMKG: Waspadai Dampak Cuaca Ekstrem

BMKG mengeluarkan peringatan kepada warga, terutama yang tinggal di kawasan dataran rendah dan di sekitar sungai, untuk lebih waspada terhadap kemungkinan banjir susulan.

“Selain itu, masyarakat perlu berhati-hati terhadap risiko pohon tumbang, reklame roboh, atau benda lain yang berpotensi jatuh akibat angin kencang,” tambah Ayu.

Bagi wilayah dengan topografi curam atau rawan longsor, diimbau untuk tetap waspada, terutama jika hujan terus berlangsung selama beberapa hari ke depan.

BMKG memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan terjadi dalam tiga hari ke depan di beberapa wilayah di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.

“Kesiapsiagaan semua pihak sangat penting untuk menghadapi potensi bencana,” tutup Ayu.

 

Simak Breaking News nasional dan internasional pilihan terbaik langsung di ponselmu. Ikuti WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029Vb4FeCF0QeapYGGs0y0r