Semarang, LOGIC.co.id – Keluarga GR, siswa SMKN 4 Semarang yang menjadi korban penembakan oleh seorang anggota polisi, membantah keras klaim Polrestabes Semarang bahwa GR terlibat dalam aksi tawuran atau tergabung dalam kelompok gangster. Pernyataan ini menambah tekanan bagi pihak kepolisian untuk memberikan penjelasan transparan atas peristiwa yang menjadi perhatian publik tersebut.
Keluarga: GR Tidak Terlibat Gangster atau Tawuran
Salah satu kerabat GR, yang hanya ingin disebut dengan inisial U, mengungkapkan bahwa tidak ada bukti kuat yang menunjukkan keterlibatan GR dalam aktivitas gangster. U menegaskan bahwa GR adalah siswa yang fokus pada sekolah dan tidak menunjukkan tanda-tanda perilaku seperti yang dituduhkan polisi.
“Kalau dia terlibat geng atau tawuran, pasti ada tanda-tanda seperti atribut tertentu atau kebiasaan keluar malam. Nyatanya, di rumah tidak ditemukan senjata tajam ataupun barang yang mencurigakan,” ujar U saat diwawancarai di Semarang, Minggu (1/12/2024).
Desakan untuk Membuktikan Tuduhan Polisi
Pihak kepolisian sebelumnya menyebut GR memesan senjata tajam jenis corbek melalui aplikasi e-commerce dan menitipkannya di rumah seorang teman. Namun, U mempertanyakan dasar klaim ini, termasuk bukti pembelian senjata tersebut.
“Kalau memang beli lewat aplikasi, tunjukkan riwayat pembeliannya. Bukankah e-commerce memiliki catatan transaksi? Tapi sampai sekarang HP, motor, dan tas milik GR masih ditahan di Polrestabes,” lanjut U.
Ia juga mendesak polisi untuk segera mengembalikan barang-barang pribadi milik GR, mengingat GR adalah korban penembakan oleh Aipda Robig Zaenudin, bukan pelaku kriminal.
Aktivitas GR Selama Ini
Menurut keluarga, aktivitas GR lebih banyak dihabiskan untuk kegiatan sekolah. Baru sebulan terakhir, GR aktif mengikuti latihan pencak silat. U menyatakan bahwa tidak ada indikasi GR terlibat dalam hal-hal yang melanggar hukum.
“Saya mencari informasi langsung ke lokasi kejadian di Paramount, dan menurut warga sekitar, tidak ada insiden tawuran di sana. Jadi pernyataan polisi sangat diragukan kebenarannya,” tambah U.
Bukti Video Rekaman CCTV
Untuk memperkuat argumen mereka, keluarga GR juga mengungkap adanya bukti rekaman CCTV dari sebuah minimarket yang menangkap momen penembakan tersebut. Namun, pihak kepolisian hingga kini belum memberikan tanggapan resmi terkait video ini.
Kasus yang Masih Abu-Abu
Peristiwa ini memicu gelombang kritik terhadap tindakan kepolisian, khususnya dalam menangani kasus yang melibatkan anak muda. Publik mendesak adanya transparansi dan investigasi menyeluruh agar kasus ini tidak semakin mencoreng kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.