New York, LOGIC.co.id – Elon Musk dilaporkan mengajukan permohonan pribadi kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membatalkan rencana kenaikan tarif impor secara besar-besaran. Langkah ini datang setelah Trump memberlakukan salah satu tarif impor tertinggi dalam sejarah AS pada akhir pekan lalu.
Kenaikan Tarif Memicu Gejolak Pasar
Trump meningkatkan tarif impor hingga 50 persen terhadap sejumlah negara, memicu kejatuhan pasar saham global dan respons keras dari pelaku ekonomi serta pemimpin bisnis.
Dikutip dari The Independent pada Kamis (10/4/2025), laporan The Washington Post menyebutkan bahwa Musk secara pribadi meminta Trump untuk meninjau kembali kebijakan tersebut.
Musk Unggah Pesan Perdagangan Bebas di X
Di luar lobi pribadinya, Musk juga secara terbuka mengkritik kebijakan tarif melalui akun X miliknya. Ia membagikan video ekonom legendaris Milton Friedman yang menjelaskan kompleksitas produksi pensil sebagai analogi pentingnya perdagangan bebas.
Selain itu, Musk turut mengecam Peter Navarro, penasihat perdagangan Gedung Putih yang dikenal sebagai arsitek kebijakan tarif Trump.
“Gelar Doktor Ekonomi dari Harvard adalah hal yang buruk, bukan hal yang baik,” tulis Musk, menanggapi video penjelasan Navarro mengenai tarif impor.
Beda Pandangan dengan Trump Soal Perdagangan
Tarif impor adalah salah satu isu kebijakan yang secara terbuka tidak disetujui oleh Elon Musk. Sebagai CEO Tesla, ia telah lama menyuarakan penolakan terhadap hambatan perdagangan.
Bahkan di masa jabatan pertama Trump, Tesla sempat menggugat pemerintah AS untuk membatalkan pajak impor atas kendaraan yang diproduksi di China.
Dorongan Zona Perdagangan Bebas AS–Eropa
Dalam pernyataannya baru-baru ini, Musk mengusulkan agar AS dan Eropa membentuk zona perdagangan bebas dengan penghapusan tarif.
“Saya berharap disepakati bahwa baik Eropa maupun Amerika Serikat harus bergerak, idealnya menurut pandangan saya, ke situasi tarif nol,” ujarnya.
Namun, harapan Musk tersebut belum membuahkan hasil. Kebijakan tarif yang diberlakukan Trump tetap dijalankan dan telah berdampak pada pasar saham internasional.
Musk Kini Ambil Pendekatan Lebih Moderat
Menyadari dampak besar dari kebijakan tersebut, Musk kemudian mengadopsi pendekatan yang lebih mendamaikan. Ia membagikan unggahan dari Perwakilan Dagang AS yang mencantumkan praktik perdagangan tidak adil dari negara lain terhadap produk ekspor Amerika, dengan komentar singkat, “poin yang bagus.”
Jabat Kepala DOGE, Musk Lakukan Pemangkasan Anggaran
Sejak pelantikan Trump, Elon Musk dipercaya memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), badan baru yang dibentuk untuk menekan pengeluaran pemerintah federal hingga 1 triliun dolar AS.
Beberapa langkah kontroversial DOGE sejauh ini meliputi:
- Pembubaran USAID (Badan Pembangunan Internasional AS)
- Pemecatan staf Departemen Pertanian AS yang menangani wabah flu burung
- Pemotongan anggaran untuk sejumlah program riset ilmiah
Langkah-langkah tersebut memicu perdebatan publik tentang arah baru pemerintahan Trump dan peran Musk di balik pengambilan kebijakan.