Amerika Alihkan Situs COVID-19 ke Teori Kebocoran Lab Wuhan, Picu Kontroversi Baru

LOGIC.co.id – Pemerintahan Donald Trump kembali menuai sorotan setelah mengganti situs resmi Covid.gov dengan platform baru yang menyoroti teori kebocoran laboratorium di Wuhan, China, sebagai asal-usul pandemi COVID-19. Langkah ini disebut sebagai bagian dari komitmen mereka terhadap “transparansi,” namun juga memicu kontroversi publik.

Perubahan ini pertama kali dilaporkan oleh NBC News pada Jumat (18/4). Situs Covid.gov sebelumnya berfungsi sebagai pusat informasi nasional terkait COVID-19, menyediakan akses terhadap vaksinasi, tes COVID-19, dan dukungan jangka panjang bagi penyintas. Namun kini, pengunjung situs akan diarahkan ke halaman resmi Gedung Putih yang menampilkan laporan dari Subkomite Khusus DPR AS tentang Pandemi Virus Corona.

- Advertisement -
Baca Juga:  Elon Musk dan SpaceX Jadi Unggulan Proyek Tameng Rudal “Golden Dome” Milik Trump

Laporan tersebut dirilis pada Desember 2024 oleh subkomite yang dipimpin Partai Republik. Di dalamnya disimpulkan bahwa pandemi kemungkinan besar dimulai akibat kecelakaan laboratorium atau eksperimen penelitian—sebuah teori yang telah lama diperdebatkan secara global, namun belum memiliki konsensus ilmiah.

Juru Bicara Gedung Putih, Kaelan Dorr, menyatakan bahwa perubahan situs ini adalah bentuk dedikasi pemerintahan Trump terhadap keterbukaan informasi. “Berbeda dengan pemerintahan sebelumnya, kami akan menjadi pemerintahan paling transparan dalam sejarah AS,” ujarnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Trump Ancam Tambah Tarif 50 Persen untuk China jika Tak Cabut Kebijakan Balasan

Langkah ini dilakukan di tengah pengurangan besar-besaran terhadap anggaran pandemi oleh pemerintah AS. Dalam beberapa pekan terakhir, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memangkas dana penanganan COVID-19 sebesar 11,4 miliar dolar AS (sekitar Rp192 triliun). Sementara itu, Institut Kesehatan Nasional (NIH) turut membatalkan sejumlah hibah penelitian penting, termasuk proyek senilai 577 juta dolar AS (sekitar Rp9,7 triliun) untuk pengembangan obat antivirus oral.

Langkah Gedung Putih ini memunculkan kekhawatiran bahwa fokus pemerintah telah bergeser dari penanganan krisis kesehatan publik ke pendekatan politis yang kontroversial. Banyak pihak menilai bahwa penggantian situs resmi dengan narasi teori kebocoran lab tanpa landasan ilmiah kuat dapat merusak upaya edukasi dan respons publik terhadap pandemi di masa mendatang.

- Advertisement -
Baca Juga:  Elon Musk Dikabarkan Memohon kepada Trump untuk Batalkan Tarif Impor

Sejumlah ahli kesehatan juga mengingatkan bahwa spekulasi tentang asal-usul virus seharusnya tidak menggantikan komitmen terhadap sains dan kesehatan masyarakat. Mereka mendesak agar informasi yang disampaikan melalui saluran resmi tetap berorientasi pada bukti ilmiah, bukan pada motif politik.

- Advertisement -
Simak breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu. Ikuti WhatsApp Channel kami: Ikuti Sekarang

Baca Juga

Terpopuler

spot_img

TERKAIT

BACA JUGA

Terpopuler

TERKINI