Jakarta, LOGIC.co.id – Starbucks Indonesia memberikan klarifikasi terkait pemberitaan mengenai kebijakan larangan menggunakan fasilitas gerai tanpa melakukan pembelian dan isu pemutusan hubungan kerja (PHK) di kalangan karyawan. PT Sari Coffee Indonesia, pemegang lisensi merek Starbucks di Indonesia, menegaskan bahwa kebijakan tersebut hanya berlaku di Amerika Serikat (AS) dan Kanada.
“Berita yang beredar mengenai larangan menikmati fasilitas gerai tanpa transaksi dan pemangkasan jumlah karyawan tidak berlaku di Indonesia,” ungkap pihak Starbucks Indonesia melalui akun Instagram resminya @starbucksindonesia pada Rabu (22/1/2025).
Kebijakan Hanya Berlaku di AS dan Kanada
Starbucks Indonesia menegaskan bahwa kebijakan yang mewajibkan pengunjung untuk melakukan pembelian jika ingin duduk di gerai atau menggunakan fasilitas seperti toilet hanya berlaku di AS dan Kanada. Kebijakan ini diambil seiring dengan isu sosial yang sedang berkembang di kedua negara tersebut.
“Pembaruan operasional terkait kode etik ini diterapkan di AS dan Kanada untuk mengatasi penyalahgunaan fasilitas gerai yang berhubungan dengan isu sosial yang ada di sana. Langkah ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pelanggan serta mitra Starbucks,” tambah manajemen Starbucks Indonesia.
Rencana PHK Tidak Berlaku di Indonesia
Terkait dengan isu pemutusan hubungan kerja yang diumumkan oleh CEO Starbucks Corporation, Brian Niccol, PT Sari Coffee Indonesia menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak akan memengaruhi operasional Starbucks di Indonesia. Sebagai mitra lisensi resmi, kebijakan pemangkasan karyawan yang diumumkan untuk pasar AS tidak berlaku di Indonesia.
Sebelumnya, Starbucks mengumumkan rencana untuk memangkas sejumlah karyawan sebagai bagian dari upaya pemulihan bisnis. CEO Starbucks Corporation, Brian Niccol, menjelaskan bahwa langkah ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menghadapi persaingan yang semakin ketat serta penurunan permintaan di pasar utama seperti AS dan China.
Niccol, yang sebelumnya menjabat sebagai CEO Chipotle Mexican Grill, mengungkapkan bahwa rincian pemangkasan karyawan akan diumumkan paling lambat awal Maret mendatang. Meski demikian, ia menegaskan bahwa pemangkasan tersebut tidak akan memengaruhi tim di toko-toko Starbucks atau investasi terkait jam operasional toko.
“Kami menyadari bahwa struktur organisasi yang besar dapat memperlambat kinerja, terutama dengan terlalu banyak lapisan manajer dan tim kecil yang hanya bertugas mengoordinasi pekerjaan,” ujar Niccol, dikutip dari Reuters, Sabtu (18/1/2025).