Jakarta, LOGIC.co.id – Sepekan terakhir (16–22 Februari 2025), berbagai peristiwa besar mengguncang dunia ekonomi Indonesia. Presiden terpilih Prabowo Subianto mengumumkan rencana pembentukan Bank Emas Indonesia, DPR mengesahkan revisi UU Minerba, dan kabar mengejutkan datang dari industri elektronik pabrik Sanken Indonesia di Cikarang bakal tutup per Juni 2025.
Tak hanya itu, Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan, serta pemerintah memberikan izin ekspor kepada PT Freeport Indonesia dengan pajak yang diklaim maksimal.
Berikut rangkuman peristiwa ekonomi yang paling menarik perhatian pekan ini:
Prabowo Siapkan Bank Emas, Apa Dampaknya?
Presiden terpilih Prabowo Subianto resmi mengumumkan rencana pembentukan Bank Emas Indonesia, yang akan diresmikan pada 26 Februari 2025.
Dalam keterangannya di Istana Merdeka pada Senin (17/2/2025), Prabowo menegaskan bahwa selama ini Indonesia belum memiliki lembaga khusus yang mengelola emas sebagai aset keuangan.
“Kita akan bentuk Bank Emas. Selama ini kita belum punya bank untuk emas,” ujar Prabowo dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden.
Langkah ini menimbulkan spekulasi luas. Apakah Bank Emas akan menjadi solusi bagi stabilitas ekonomi nasional? Ataukah justru menimbulkan risiko baru?
DPR Resmi Sahkan Revisi UU Minerba, Ada Kejutan?
DPR RI dan pemerintah sepakat mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Minerba menjadi undang-undang dalam rapat paripurna yang digelar pada Selasa (18/2/2025).
“Perubahan keempat atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, apakah dapat disetujui?” tanya Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir dalam rapat.
Keputusan tersebut langsung mendapat persetujuan bulat dari anggota DPR yang hadir. Namun, pengesahan UU Minerba ini menuai pro dan kontra di berbagai kalangan. Ada yang menyebutnya sebagai langkah maju dalam pengelolaan sumber daya alam, tetapi ada pula yang khawatir bahwa revisi ini justru memperlonggar regulasi tambang.
BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5,75%
Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 5,75%.
Selain itu, suku bunga lending facility tetap berada di 6,5%, sementara deposit facility di 5%.
Keputusan BI ini diprediksi sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas rupiah dan inflasi. Namun, bagi dunia usaha, kebijakan ini bisa jadi tantangan tersendiri, terutama bagi sektor yang bergantung pada pinjaman modal.
Pabrik Sanken di Cikarang Tutup, Puluhan Ribu Karyawan Terancam?
Kabar mengejutkan datang dari industri elektronik! PT Sanken Indonesia yang berbasis di kawasan Industri MM2100, Cikarang Barat, Jawa Barat, dikonfirmasi bakal menutup pabriknya pada Juni 2025.
Kementerian Perindustrian menyebutkan bahwa pabrik ini selama ini memproduksi trafo, UPS, dan power supply, dengan 40% produk diekspor ke luar negeri.
“Ya, pabrik Sanken akan berhenti beroperasi pada Juni 2025,” ujar Dirjen ILMATE Kemenperin, Setia Diarta.
Penutupan ini memicu kekhawatiran akan nasib ribuan pekerja yang menggantungkan hidupnya pada industri ini. Apakah ada langkah kompensasi bagi para karyawan terdampak?
Freeport Dapat Izin Ekspor Konsentrat Tembaga, Pajaknya Benar Maksimal?
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa PT Freeport Indonesia (PTFI) mendapat perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga hingga Juni 2025.
Keputusan ini diambil dalam rapat terbatas pemerintah, menyusul kerusakan pada fasilitas pemurnian tembaga Freeport yang seharusnya sudah beroperasi penuh.
“Pemerintah telah memutuskan bahwa Freeport dapat melanjutkan ekspor sampai pabriknya selesai diperbaiki. Targetnya selesai Juni,” ujar Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (21/2/2025).
Namun, yang jadi perhatian adalah pengenaan pajak ekspor yang disebut maksimal. Sayangnya, Bahlil tidak menyebutkan secara spesifik berapa persen pajak yang dikenakan, sehingga menimbulkan berbagai spekulasi di industri pertambangan.
Peta Ekonomi Indonesia Semakin Dinamis!
Sepekan ini, ekonomi Indonesia benar-benar bergejolak. Dari Bank Emas yang akan diresmikan Prabowo, UU Minerba yang disahkan DPR, hingga penutupan pabrik Sanken yang mengejutkan banyak pihak.
Di sisi lain, keputusan BI mempertahankan suku bunga dan izin ekspor Freeport menjadi sinyal bahwa pemerintah terus melakukan berbagai manuver untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Bagaimana pendapat Anda tentang berbagai keputusan ekonomi ini? Apakah ini langkah maju atau justru langkah mundur bagi perekonomian Indonesia?