Iklan - Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Berita  

Skandal Minyak Pertamina: Kejagung Bongkar Depo “Oplosan” Anak Riza Chalid di Cilegon!

Muhammad Kerry Adrianto Riza
Anak Riza Chalid, Muhammad Kerry Adrianto Riza, mengenakan rompi pink khas tahanan Kejaksaan Agung pada Senin malam, (24/2/2025). (Foto: LOGIC.co.id

Jakarta, LOGIC.co.id – Kejaksaan Agung (Kejagung) tak berhenti mengguncang jagat energi nasional. Kali ini, mereka menggeledah kantor PT Orbit Terminal Minyak (OTM) di Cilegon, Banten, yang dimiliki Muhammad Kerry Adrianto Riza, anak dari “raja minyak” Riza Chalid. Kerry, tersangka dalam kasus korupsi tata kelola impor minyak mentah dan produk kilang di Pertamina subholding periode 2018-2023, diduga menjalankan praktik kotor di depo ini.

Kepala Pusat Penerangan Kejagung, Harli Siregar, mengungkap fakta mencengangkan. PT OTM, yang berperan sebagai pengelola penyimpanan minyak impor, ternyata melakukan blending atau pencampuran bahan bakar minyak (BBM) secara ilegal. “Ini salah besar! Blending hanya boleh dilakukan pemerintah via PT Kilang Pertamina Internasional, bukan perusahaan swasta,” tegas Harli saat ditemui di kompleks Kejagung, Kamis (27/2/2025).

Advertisement

Modusnya? Minyak berkualitas rendah RON 90 dibeli murah, lalu “disulap” jadi RON 92 melalui pencampuran. Negara dipaksa bayar mahal untuk kualitas premium, padahal dapatnya barang oplosan! “Akibatnya, negara rugi besar,” lanjut Harli. Kerugian ini jadi bagian dari total Rp 193,7 triliun yang dihitung Kejagung dalam kasus ini.

Baca Juga:  Terlibat Korupsi, Mantan Kepala Bank of China Divonis Hukuman Mati dengan Penangguhan

Sembilan “Mafia” Minyak Terkuak

Sejauh ini, Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka. Enam di antaranya adalah petinggi anak usaha Pertamina:

  • Maya Kusmaya (Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga)
  • Edward Corne (VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga)
  • Riva Siahaan (Dirut PT Pertamina Patra Niaga)
  • Sani Dinar Saifuddin (Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional)
  • Yoki Firnandi (Dirut PT Pertamina International Shipping)
  • Agus Purwono (VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional)

Tiga lainnya dari pihak swasta:

Advertisement
  • Muhammad Kerry Adrianto Riza (Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa)
  • Dimas Werhaspati (Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan PT Jenggala Maritim)
  • Gading Ramadhan Joedo (Komisaris PT Jenggala Maritim, Dirut PT Orbit Terminal Merak)
Baca Juga:  Pertamina Bobrok: Rp 1 Kuadriliun Raib karena Ekspor Ilegal dan Pengiriman "Nakal"

Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, memastikan skandal ini tak main-main. “Kami terus kejar bukti,” ujarnya.

Geledah Rumah “Raja Minyak”

Tak hanya depo di Cilegon, Kejagung juga mengobrak-abrik kediaman Riza Chalid di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, pada Kamis (27/2/2025). Sebelumnya, pada Selasa (25/2/2025), penyidik menyisir kantor dan rumah lain milik Riza Chalid. Hasilnya? Dokumen penting plus Rp 833 juta dan US$ 1.500 disita.

Skandal ini membuktikan betapa dalamnya “tangan kotor” menggerogoti Pertamina. Dari impor ilegal hingga oplosan BBM, rakyat jadi korban akhir: membayar mahal untuk kualitas abal-abal. Akankah Kejagung membongkar lebih banyak borok, atau ini baru puncak gunung es? Pantau terus!

 

Simak Breaking News nasional dan internasional pilihan terbaik langsung di ponselmu. Ikuti WhatsApp Channel kami: https://whatsapp.com/channel/0029Vb4FeCF0QeapYGGs0y0r