Sikka, LOGIC.co.id – Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki kembali mengganggu operasional penerbangan di Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Erupsi yang terjadi pada Minggu (2/3/2025) menyebabkan pembatalan sejumlah penerbangan, termasuk rute Kupang-Maumere yang dioperasikan oleh maskapai NAM Air.
Penerbangan NAM Air Rute Kupang-Maumere Dibatalkan
Dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki membuat otoritas bandara harus mengambil langkah cepat untuk menjamin keselamatan penerbangan. Salah satu penerbangan yang terdampak adalah NAM Air rute Kupang-Maumere. “Penerbangan NAM Air rute Kupang-Maumere terdampak, dan kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut,” ujar Mokhammad Khusnu, Pelaksana Tugas Kepala Bagian Kerjasama Internasional, Humas, dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dalam keterangan resmi pada Minggu (2/3/2025).
Khusnu menambahkan bahwa bandara-bandara di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki akan menjalani uji paper test secara berkala untuk memantau kondisi udara. Informasi terkait penundaan atau pembatalan penerbangan akan terus diperbarui dan diumumkan kepada masyarakat.
Upaya Koordinasi untuk Keselamatan Penerbangan
Untuk memastikan keselamatan penerbangan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV dan Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara terus berkoordinasi dengan berbagai pihak. Mereka bekerja sama dengan AirNav Indonesia serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) guna memantau sebaran abu vulkanik dan memutuskan langkah selanjutnya.
Langkah ini sejalan dengan sejarah penanganan erupsi sebelumnya di bandara tersebut. Berdasarkan informasi yang tersedia, Bandara Fransiskus Xaverius Seda pernah ditutup sementara sejak 17 Juli 2024 karena aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki, dan baru dibuka kembali pada 1 Desember 2024 setelah kondisi udara dinyatakan aman. Namun, erupsi terbaru ini kembali menimbulkan tantangan bagi operasional penerbangan.
Aktivitas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Menurut laporan dari Pos Pengamat Gunung Api Lewotobi Laki-laki, gunung ini mengalami empat kali erupsi pada Minggu (2/3/2025). “Kami mencatat empat kali letusan dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.000 hingga 1.500 meter, berwarna kelabu tebal, dan condong ke arah barat serta barat laut,” ungkap Yohanes Kolli Sorywutun, petugas Pos PGA Lewotobi Laki-laki. Amplitudo erupsi tercatat antara 4,4 hingga 14,8 mm dengan durasi 81 hingga 263 detik.
Saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Level III (Siaga). Masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari pusat erupsi dan 6 km di sektor barat daya hingga timur laut, sesuai rekomendasi PVMBG.
Dampak Erupsi terhadap Penerbangan di Maumere
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki telah berulang kali memengaruhi aktivitas penerbangan di Bandara Fransiskus Xaverius Seda. Sebelumnya, pada Januari 2024, bandara ini juga sempat menutup tiga rute penerbangan (Ujung Pandang, Kupang, dan Labuan Bajo) karena abu vulkanik. Kini, erupsi terbaru kembali memaksa pembatalan penerbangan, khususnya rute yang dioperasikan oleh NAM Air.
Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua bandara di sekitar wilayah terdampak erupsi mengalami gangguan serupa. Informasi dari Kementerian Perhubungan pada November 2024 menyebutkan bahwa bandara lain di NTT, seperti Bandara Komodo di Labuan Bajo dan Bandara Gewayantana di Larantuka, telah kembali beroperasi normal setelah sempat terdampak erupsi sebelumnya.
Imbauan untuk Penumpang
Penumpang yang terdampak pembatalan penerbangan diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari maskapai dan otoritas bandara. Koordinasi intensif antara pihak bandara, AirNav, dan PVMBG akan terus dilakukan untuk memastikan keamanan penerbangan sebelum operasional kembali normal.
