LOGIC.co.id – Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pendidikan Jawa Barat, Unit Pendidikan Teknis Daerah (UPTD), serta kepala dinas pendidikan di tingkat kabupaten dan kota yang telah merespons imbauannya terkait pengembalian ijazah siswa yang masih ditahan.
Ungkapan terima kasih tersebut disampaikan Dedi melalui akun TikTok resminya, @dedimulyadiofficial, yang kemudian dikonfirmasi oleh LOGIC.co.id via sambungan telepon pada Sabtu (25/1/2025).
“Yang seharusnya ditahan itu cukup orang yang melakukan tindak pidana, bukan ijazah siswa,” ujar Dedi dengan tegas.
Dedi berharap semua pihak dapat bekerja dengan baik dan memberikan hak masyarakat sesuai aturan yang berlaku.
“Ke depan, mari kita bekerja dengan baik dan memberikan hak rakyat sesuai dengan proporsi yang seharusnya,” tambahnya.
Imbauan untuk Segera Kembalikan Ijazah
Sebelumnya, Dedi Mulyadi meminta kepada seluruh pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten, serta kepala sekolah, untuk tidak menahan ijazah siswa hanya karena alasan tunggakan SPP.
Sebagai bentuk kepeduliannya, Dedi berencana menurunkan tim khusus guna membantu menyelesaikan permasalahan pembayaran SPP yang menjadi alasan utama penahanan ijazah.
Penahanan ijazah sendiri kerap terjadi akibat berbagai alasan administratif, salah satunya tunggakan biaya sekolah yang belum terselesaikan oleh siswa.
Pentingnya Ijazah bagi Masa Depan Siswa
Dalam pernyataan resmi yang diterima LOGIC.co.id pada Selasa (21/1/2025), Dedi menekankan bahwa ijazah adalah dokumen penting bagi kelanjutan pendidikan dan karier siswa.
“Jika masih ada siswa yang sudah lulus namun belum menerima ijazah atau surat tanda tamat belajar, saya meminta agar segera diserahkan. Ijazah sangat penting untuk masa depan mereka,” ujar Dedi.
Dedi berharap langkah ini bisa membuka peluang lebih luas bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi atau memasuki dunia kerja tanpa hambatan administratif.